Tugas softkill Terapan komputer perbankan#
Perkembangan Perbankan di Indonesia Setelah
Indonesia merdeka pada bulan Agustus1945, sebagian besar bank di Indonesia
adalah berasal dari lembaga keuangan Belanda yang telah beroperasi antara dua
hingga tiga dekade diIndonesia. Lembaga-lembaga tersebut digunakan untuk
mengeksploitasi Indonesia bagi keuntungan Belanda VOC (Verenigde
Oost-IndischeCompagnie). Bank-bank Indonesia sendiri barumulai di dirikan pada
tahun 50-an dengan adanya ketentuan pemerintah pada saat itu, untuk menasionalisasikan
dan menyita ratusan parusahaan maupun lembaga keuangan milik Belanda atau negara-negara
sekutu.
Saat itu bank-bank swasta dan bank-bank
joint venture mulai bermunculan.Pada waktu itu bank-bank swasta utama mendapat
fasilitaskhusus dari pemerintah sebagai ganti pembiayaan atas merekapada
berbagai proyek di sektor ekonomi.
Jatuhnya
Industri Perbankan Indonesia Pada tahun 1998, ekonomi Indonesia jatuh dimana
tidak seorangpun yang dapat menyelamatkan. Minimnya likuiditas dan hilangnya
kepercayaan masyarakat padasektor perbankan menghasilkan saldo negatif
(negativebalance) pada clearingaccount bank-bank tersebut dengan Bank
Indonesia.Kepailitan sektor keuangan di Indonesia terlihat dengan adanya
liquidasi terhadap 16 bank swasta oleh Bank Indonesia pada tahun 1998.
Masyarakat banyak yang menarik uang dari tabungannya dan membuat masalah likuiditas
pada bank-bank tersebut. Untuk mengantisi pasikondisi tersebut, pemerintah
memberikan Bantuan Likuiditas kepada bank-bank yang mengalami masalah dan Program
Garansi kepada deposito masyarakat.
Bangkitnya
Perbankan Indonesia Perkembangan industri perbankan Indonesia setelah krisis ekonomi
tidak dapat dipisahkan dengan Badan Penyehatan Perbankan nasional (BPPN).
Lembaga ini didirikan pada tahun 1998 untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat
pada industri ini, merestrukturisasi, menjualaset dan memulihkan kembali dana
bantuan pemerintahyang telah disuntikkan untuk mencegah keterpurukanindustri
perbankan serta menutup defisit anggaran negaradan mempersiapkan transisi industri
perbankan sebelum BPPN dibubarkan. BPPN telah berhasil mendivestasikan ataupun
memprivatisasikan semua bank-bank pemerintah besar yang selama ini dikenal
sebagai fondasi industriperbankan Indonesia.
-
Perkembangan Perbankan di Indonesia Dalam dunia Perbankan di Indonesia dalam
kurun waktu belakangan ini mengalami berbagai macam perubahan. Dalam pembahasan
ini Kita bahas 4 macam periode yang pernah terjadi di Indonesia :
1.
Dari tahun 1988-1996
2.
Dari tahun 1997-1998
3.
Dari tahun 1999-2002
4.
sampai sekarang.
1. Periode
1988 – 1996 Dikeluarkannya paket deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto88), antara
lain berupa relaksasi ketentuan permodalan untuk pendirian bank baru telah
menyebabkan munculnya sejumlah bank umum berskala kecil dan menengah.
Padaakhirnya, jumlah bank umum di Indonesia membengkak dari 111 bank pada
Oktober 1988 menjadi 240 bank padatahun 1994‐1995,
sementara jumlah Bank PerkreditanRakyat (BPR) meningkat drastis dari 8.041 pada
tahun1988 menjadi 9.310 BPR pada tahun 1996
2. Periode
1997 – 1998 Pertumbuhan pesat yang terjadi pada periode 1988 – 1996 berbalik
arah ketika memasuki periode 1997 – 1998 karenaterbentur pada krisis keuangan
dan perbankan. BankIndonesia, Pemerintah, dan juga lembaga‐lembagainternasional berupaya keras menanggulangi krisis tersebut,
antara lain dengan melaksanakan rekapitalisasi perbankan yang menelan dana lebih
dari Rp 400 triliunterhadap 27 bank dan melakukan pengambilalihan kepemilikan
terhadap 7 bank lainnya.
Secara
spesifik langkah‐langkah yang dilakukan untuk menanggulangi krisis keuangan
dan perbankan tersebut adalah:
Penyediaan likuiditas kepada perbankan yang
dikenal dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
Mengidentifikasi dan merekapitalisasi bank‐bank yang masih memiliki potensi
untuk melanjutkan kegiatan usahanya dan bank‐bank yang memiliki dampak yang
signifikan terhadap kebijakannya Menutup
bank‐bank
yang bermasalah dan melakukan konsolidasi perbankan dengan melakukan marger Mendirikan lembaga khusus untuk menangani
masalah yang ada di industri perbankan seperti Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN) Memperkuat kewenangan
Bank Indonesia dalam pengawasan perbankan melalui
penetapan Undang‐Undang No. 23/1999 tentang Bank Indonesia yang menjamin
independensi Bank Indonesia dalam penetapan kebijakan.
3. Periode
1999 – 2002 Krisis perbankan yang demikian parah pada kurun waktu 1997 –1998
memaksa pemerintah dan Bank Indonesia untuk melakukanpembenahan di sektor
perbankan dalam rangka melakukan stabilisasi sistem keuangan dan mencegah
terulangnya krisis. Langkah pentingyang dilakukan sehubungan dengan itu adalah: Memperkuat kerangka pengaturan dengan menyusun rencana implementasi yang jelas untuk memenuhi
25 Basel Core Principles for Effective Banking Supervision yang menjadi
standard internasional bagi pengawasan bank Meningkatkan infrastruktur sistem pembayaran
dengan mengembangkan Real Time Gross
Settlements (RTGS) Menerapkan bank guarantee scheme untuk
melindungi simpanan masyarakat di bank
Merekstrukturisasi kredit macet, baik yang dilakukan oleh BPPN, Prakarsa
Jakarta maupun Indonesian Debt Restrukturing Agency (INDRA) Melaksanakan
program privatisasi dan divestasi untuk
bank-bank BUMN dan bank‐bank yang direkap Meningkatkan persyaratan modal bagi pendirian
bank baru.
4. Periode
2002 – Sekarang Berbagai perkembangan positif pada sektor perbankan sejak
dilaksanakannya program stabilisasi antara laintampak pada pemberian kredit
yang mulai meningkat padainovasi produk yang mulai berjalan, seperti
pengembanganproduk derivatif (antara laincredit linked notes), sertakerjasama
produk dengan lembaga lain (reksadana danbancassurance).
sumber : http://bobyhermawan.blogspot.com/2012/03/perkembangan-perbankan-di-indonesia.html
sumber : http://bobyhermawan.blogspot.com/2012/03/perkembangan-perbankan-di-indonesia.html