Selasa, 12 November 2013

Tugas ke4 Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi


    1.       Ancaman terhadap SIA
·         Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
        Kebakaran atau panas yang berlebihan
        Banjir, gempa bumi
        Badai angin, dan perang
·         Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
        Kegagalan hardware
        Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.
        Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi
·         Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
        Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
        Kesalahan tidak disengaja karen teledor
        Kehilangan atau salah meletakkan
        Kesalahan logika
        Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
·         Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
        sabotase
        Penipuan komputer
        Penggelapan

     2.       Lingkungan Pengendalian SIA
          Komponen dari model pengendalian internal COSO adalah : lingkungan pengendalian.
          Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini 
  Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
  Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
 Struktur organisasiona
 Badan audit dewan komisaris
 Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
 Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
  Pengaruh-pengaruh eksternal

     3.       Aktifitas pengendalian SIA
          Komponen dari model pengendalian internal COSO adalah kegiatan-kegiatan pengendalian.
          Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :
        Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
        Pemisahan tugas
        Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
        Penjagaan aset dan catatan yang memadai
        Pemeriksaan independen atas kinerja

     4.       Bagaimana pengawasan kinerja
· Komponen dari model pengendalian internal COSO adalah pengawasan.
· Metode utama untuk mengawasi kinerja mencakup :
        Supervisi yang efektif
        Pelaporan yang bertanggungjawab
        Audit  internal


tugas ke 3 Pembuatan Model Data & Desain Database

1.       proses desain data base

  Database yang baik adalah database yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kehendak user (pengguna). Maka dari itu perlu adanya proses desain database yaitu proses memilah dan memilih data-data yang memang dibutuhkan oleh sistem, alhasil informasi yang diberikan sesuai dengan kehendak pengguna. Istilah desain database dapat dipergunakan untuk memvisualisasikan bagian-bagian yang berbeda dari keseluruhan sistem database.
Dalam melakukan proses desain database terdapat beberapa langkah yang harus
      dijalani, yaitu :
1.       Analisis Persyaratan : memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun di atasnya, jenis operasi apa yang akan digunakan, dst.
2.       Desain Data Base Konseptual : berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahap analisis persyaratan inilah dipergunakan untuk mengembangkan deskripsi data menjadi lebih tinggi. Pada langkah ini desainer sering membuat yang anmanya model E-R yang tujuan untuk membuat penyederhanaan gambaran tentang data yang sesuai dengan pemikiran user / pengguna.
3.       Desain Data Base Logika : disinilah proses merubah model E-R skema database yang rasional. Dengan tujuan untuk mendapatkan skema konseptual pada data rasional sehingga sering disebut skema logika.
4.       Perbaikan Skema : pengecekan sekumpulan relasi dalam skema sebelumnya (skema database rasional), supaya dapat menemukan problem yang ada dan memperbaikinya.
5.       Desain Data Base Fisik : pembentukan indeks pada beberapa tabel yang telah dibuatlah pada tahap ini dikerjakan. mengelompokkan tabel atau mendesain ulang yang bersifat substansial terhadap bagian dari skema database.
6.       Desain Aplikasi dan Keamanan : Keseluruhan proyek software yang menggunakan DBMS sebaiknya memperhitungkan faktor-faktor aplikasi yang ada diluar database, seperti enkripsi, digital sinature, dll. 

2. Diagram hubungan entitas (ERD)


PERAN AKUNTAN DALAM DESAIN DATABASE
• Tahap Perencanaan : akuntan menyediakan informasi yang  digunakan untuk mengevaluasi kelayakan proyek yang diajukan, dan terlibat dalam membuat keputusan mengenai hal tsb.
• Tahap analisis persyaratan dan tahap desain : akuntan berpartisipasi dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi pemakai , mengembangkan skema logis, mendesain kamus data serta menentukan pengendalian.
• Tahap pengkodean : akuntan dengan keahlian SIA nya melakukan pengkodean
• Tahap implementasi : akuntan membantu menguji keakuratan database yang baru dan program aplikasi yang akan digunakan.
• Tahap operasional dan pemeliharaan : akuntan menggunakan sistem database untuk memproses transaksi dan membantu mengelolanya.

Diagram Hubungan –Entitas (Entity-Relationship)
Diagram E-R :
suatu tehnik grafis yang menggambarkan skema database yang
menunjukkan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan antar entitas tersebut. 
Disamping itu juga secara grafis merupakan model suatu organisasi.
Entitas :
segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan dalam
organisasi. Dalam diagram E-R digambarkan dalam bentuk persegipanjang



3. Model data REA(Resource, Even, Agen)

Model data REA :
model data yang digunakan untuk mendesain database secara konseptual dengan cara mengidentifikasikan entitas apa saja yang seharusnya dimasukkan kedalam database dan menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut.

4. Implementasi Diagram REA Dalam Database Relasional

1. Membuat tabel untuk setiap entitas dan hubungan banyak-ke-banyak
2. Menetapkan atribut untuk setiap tabel

3. Menggunakan kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan 1:1 dan 1:N

Rabu, 23 Oktober 2013

Tugas 4 : PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Ancaman Terhadap SIA
 Salah satu ancaman pertama yang telah dihadapi oleh perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti  sbb:
–         Kebakaran atau panas yang berlebihan
–         Banjir, gempa bumi
–         Badai angin, dan perang
Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
–         Kegagalan hardware
–         Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik
–         Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi oleh software tersebut
Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
–         Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan oleh manusia
–         Kesalahan tidak disengaja karena  teledor
–         Kehilangan atau salah meletakkan dokumen
–         Kesalahan logika
–         Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan yang disengaja, seperti :
–         sabotase
–         Penipuan komputer
–         Penggelapan

Lingkungan Pengendalian SIA
Komponen pertama dari model pengendalian internal COSO adalah : lingkungan pengendalian.
Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
3.   Struktur organisasional
4.    Badan audit dewan komisaris
Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
Pengaruh-pengaruh eksternal

Aktivitas Pengendalian SIA
Secara umum, prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini:
1. otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
2. Pemisahan tugas
3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai.
4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai.
5. Pemeriksaan independen atas kinerja.

Bagaimana pengawasan kinerja
Komponen kelima dari model pengendalian internal COSO adalah pengawasan.
·         Metode utama untuk mengawasi kinerja mencakup :
        Supervisi yang efektif
        Pelaporan yang bertanggungjawab

        Audit  internal 

Tugas ke3 : Pembuatan Model Data dan Desain Database

Proses Desain Database
 Enam langkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem database:
1. Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai.
2. Tahap pertama terdiri dari perencanaan awal untuk menetapkan kebutuhan dan kelayakan pengembangan sistem baru.
3. Pengembangan berbagai skema berbeda untuk sistem yang baru, pada tingkat konseptual, eksternal dan internal
4. Penerjemahan skema tingkat internal ke struktur database sesungguhnya, yang akan diimplementasikan ke dalam sistem yang baru tersebut.
5. Mentransfer semua data dari sistem sebelumnya ke database SIA yang baru.
6. Penggunaan dan pemeliharaan sistem yang baru.

Diagram Hubungan-Entitas (Entity-Relationship)
1.Hubungan antar entitas
•         Terdapat kemungkinan tiga jenis dasar hubungan antar entitas, tergantung dari kardinalitas maksimum yang berhubungan dengan setiap entitas.
  1. Hubungan satu-ke-satu (1:1)
  2. Hubungan satu-ke-banyak (1:N)
  3. Hubungan banyak-ke-banyak (M:N)
2.Jenis-jenis entitas
•         Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi.
•         Model data REA mengklasifikasi entitas ke dalam tiga kategori yang berbeda, yaitu :
1.Sumber daya yang didapat dan dipergunakan oleh organisasi
2.Kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan organisasi
3.Pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut
•         Sumber daya adalah hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi.Contoh sumber daya organisasi adalah Kas,Persediaan dan Peralatan
•         Kegiatan adalah berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian.Contoh kegiatan organisasi adalah Kegiatan penjualan dan Kegiatan penerimaan kas
•         Pelaku adalah entitas jenis ketiga  dalam model REA.Pelaku adalah orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin didapatkan untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi.Contoh pelaku organisasi adalah Pegawai dan Pelanggan

 3.Jenis perbedaan hubungan





Diagram hubungan entitas
•         Diagram Hubungan Entitas- (E-R) adalah satu metode untuk skema penggambaran database disebut diagram E-R  karena menampilkan macam-macam entitas model dan berhubungan sangat penting diantaranya.
•         Dalam sebuah diagram E-R, entitas terlihat sebagai kotak persegi,danhubungan antara entitas digambarkan dengan wajik(ketupat).





Model Data REA (Resource, Event, Agent)

Model Data REA adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA.
Model Data REA mengklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu :
1. Sumber daya yang didapat dan dipergunakan organisasi (Resource) contoh : kas dan persediaan, 
    perlengkapan, gudang pabrik dsb
2. Kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan organisasi (Event) Contoh : sales events, taking customer
    orders
3. Pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut (agent) Contoh : pegawai (staf penjualan dan kasir), 
    pelanggan



Mengimplementasikan diagram REA dalam database relasional

Mengimplemetasikan diagram REA ke dalam database relasional melibatkan proses tiga tahap, yaitu :

1. membuat sebuah tabel untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap hubungan banyak- ke-banyak (many to many)

2. Memberikan atribut ke tabel yang tepat. Penjelasan :
· Menetapkan Kunci Utama: Biasanya, kunci utama of a table representing an entity is a single attribute.
· Other Attributes: Additional attributes are included in each table to satisfy transaction processing requirements.

3. Menggunakan kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan satu ke satu (one to one) dan hubungan satu ke banyak (one to many)
Contoh : Hubungan Satu ke Satu: Di dalam database relasional, hubungan satu ke satu antara entitas dapat diimplementasikan dengan memasukkan kunci utama suatu entitas sebagai kunci luar dalam tabel yang mewakili entitas satunya.

Penjelasan:
· Dalam database relasional, hubungan satu ke banyak dapat diimplementasikan juga dalam relasi ke database dengan menggunakan kunci luar.
· Kunci utama dari entitas dengan kardinal maksimum N menjadi kunci luar dalam entitas dengan kardinal maksimum 1
· Contoh: Nomor pegawai dan nomor pemasok adalah kunci luar dalam kegiatan pembelian dan kegiatan pengeluaran kas.

Jumat, 27 September 2013

Tugas 2 : E- Business

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Pengertian E- Business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan
semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business
 memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi
permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik. Dan juga model-model E- Business :
- B2C (Business to Consumers)
- B2B (Business to Business
- Consumer To Consumer (C2C)
B2C (Business to Consumers) Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu
Karakteristik B2C :
Informasi disebarkan secar umum.
Pelayanan yang diberikan bersifat umum sehingga banyak digunakan oleh banyak orang.
Pelayanan yang diberikan berdasarkan permintaan. Konsumen melakukan permintaan, maka pelaku usaha harus cepat dan siap merespon permintaan konsumen tersebut.
Pendekatan yang dilakukan adalah Client Server, dimana Konsumen berada pada sisi Client, dengan menggunakan Web Broses untuk mengaksesnya, dan Pelaku Usaha berada pada sisi Server
B2B (Business to Business)Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar
Karakteristik B2B :
Pertukaran informasi yang dilakukan antar pembisnis tersebut atas dasar kebutuhan dan kepercayaan.
Pertukaran Informasi yang dilakukan dengan format yang sudah disepakati dan Service sistem yang digunakan antar kedua pembisnis juga menggunakan standard yang sama.
Salah satu pelaku bisnis tidak harus menunggu rekan bisnisnya untuk mengirimkan datanya.
Sarana yang digunakan EDI (Electronic Data Interchange )
Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dengan model ini antar pelaku bisnis lebih mudah untuk mendistribusikan informasi yang dimilikinya
Consumer To Consumer (C2C)Merupakan sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
Karakteristik C2C :
1. Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena transaksi yang dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang Barang.
2. Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
3. Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka akan segera tersebar luas melalui komunitas tersebut.
Faktor-faktor keberhasilan E-Business
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business.
Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu :
- Validitas, Integritas, dan Privasi.
E-Business merupakan proses bisnis dalam melakukan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. Jadi agar dapat melakukan E-Business dibutuhkan koneksi internet / jaringan. Apabila tidak terdapat internet yang mendukung maka E-Business tidak akan berjalan.
Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun yaitu validitas, integritas, dan privasi.
Infrastruktur E- Business
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk E- Business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum
konsep jaringan dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan E- Business.

Tugas 1 : Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGERTIAN SIA
Setiap organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetisi. Sistem adalah kumpulan sumberdaya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah data yang berguna yang dioleh sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Akuntasi, sebagai suatu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mengkomunikasikan informasi ekonomik mengenai suatu badan usaha kepada beragam orang. 
Jadi, Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi . Informasi inilah dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. 
Ada juga peranan SIA dalam rantai nilai
Peranan SIA dalam rantai nilai
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tsb membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain).
Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:
1. Inbound logistics terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
2. Operasi (operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang sudah jadi.
3. Outbond logistics adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan.
4. Pemasaran dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
5. Pelayanan (service) memberikan dukungan pelayanan menjual kepada para pelanggan.
Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities) yang memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif. Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
1. Infrastruktur perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi, keuangan, hukum, dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi untuk beroperasi. SIA adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.
2. Sumber daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan, pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.
3. Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. 4. Pembelian (purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan bahan mentah, suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas utama. 

Disini juga ada siklus-siklus pencatatan transakisi akuntansi dan siklus pemrosesan akuntansi
Siklus Pencatatan transaksi Akuntansi.Siklus Akuntansi adalah kegiatan bertahap yang harus di lalui dalam proses, akuntansi yang berjalan terus menerus dan berulang.Siklus Akuntansi dapat dibagi menjadi beberapa tahapan :
1. Analisis Transaksi
2. Jurnal
3. Posting jurnal ke buku besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
6. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
7. Lapoan Keuangan
8. Neraca Saldo Setelah Penutupan
9. Jurnal Balik
Siklus Pemrosessan Akuntansi
Bila digambarkan dapat dilihat sebagai berikut. Bila digambarkan dapat dilihat sebagai berikut. Transaksi --> Pencatatan --> Penggolongan --> Pengikhtisaran --> Laporan Akuntansi --> Menganalisa dan Menginterprestasikan --> Pihak Pemakai ( Intern & Extern )