Senin, 26 Mei 2014

PRODUK PERBANKAN DARI BANK BCA

1. PENDAHULUAN

BCA (Bank Central Asia) adalah sebuah bank swasta yang terdapat di Indonesia. Bank ini berjenis bank umum yang bersistem konvensional. Bank ini memiliki banyak produk yang diklasifikasikan sebagai berikut :
-produk simpanan
-produk elektronik
-kredit
-bancassurance
-BCA Remmiten
-Inkaso
-Safe Depodito Box

2. PRODUK SIMPANAN
Produk simpanan ini dikeluarkan oleh BCA dengan memiliki kelebihan-kelebihan. Jenis-jenis produk simpanannya adalah sebagai berikut, yaitu :
1. Tahapan adalah singkatan dari Tabungan Hari Depan. TAHAPAN adalah rekening tabungan yang menyediakan berbagai macam manfaat yang memudahkan nasabah dalam transaksi perbankan dan juga menyediakan program-program berhadiah yang sangat menarik. Juga TAHAPAN ini didukung oleh jaringan ATM BCAkantor cabang, KlikBCA, m-BCA yang terhubung secara real time online, layanan Tahapan BCA menjadi begitu mudah dan menyenangkan karena dapat diakses kapan saja dan dari mana saja.

2. TAHAPAN GOLD adalah suatu rekening bank BCA. TAHAPAN GOLD ini sama dengan TAHAPAN BCA hanya bedanya ada di jumlah saldo yang ada. Untuk TAHAPAN GOLD saldo minimalnya adalah Rp 10.000.000, sedangkan untuk TAHAPAN BCA saldo minimalnya adalah Rp 250.000. Juga TAHAPAN GOLD ini diperuntukan bagi para pebisnis yang memerlukan berbagai kemudahan yang lebih daripada TAHAPAN BCA.

3. TAPRES adalah jenis produk simpanan yang memiliki bunga yang tinggi dibandingkan dengan TAHAPAN BCA maupuan TAHAPAN GOLD dengan ketenteuan-ketentuan yang berlaku.

4. BCA DOLLAR adalah jenis tabungan yang membuat kita dapat menabung dan berinvestasi dengan menggunakan USD dan SGD. Juga memperoleh kemudahan berbagai fasilitas yaitu ATM BCA, klik BCA, m-BCA.

5. Giro, layanan perbankan BCA yang membantu kelancaran usaha dalam. Bisnis dalam bentuk giro.

6. Deposito Berjangka adalah jenis tabungan yang menyimpan uang, dan diambil dalam jangka waktu tertentu sesuai perjanjian kemudian mendapatkan bungan yang lebih besar dari pada tabungan-tabungan lainnya.

3. PERBANKAN ELEKTRONIK
BCA menghadirkan kemudahan-kemudahan melalui media elektronik yang disediakan oleh BCA, diantaranya adalah :
  1. ATM BCA, Kartu ATM BCA atau Paspor BCA menawarkan suatu bentuk kenyamanan dan kemudahan hidup yang dapat dinikmati nasabah pemilik Tabungan (Tahapan BCA, Tapres, BCA Dollar) dan Giro perorangan. Dengan Paspor BCA berbagai kegiatan perbankan baik tunai dan non-tunai dapat dilakukan di lebih dari 5.332 ATM BCA. yang tersebar di seluruh Indonesia.
  2. DEBIT BCA, merupakan salahsatu keuntungan fasilitas yang didapatkan dari ATM BCA
  3. TUNAI BCA, merupakan salahsatu keuntungan fasilitas yang didapatkan dari ATM BCA
  4. Kartu FLAZZ BCA, merupakan alat pembayaran berupa uang plastic yang terdapat di BCA dengan membeli kartu ini kemudian apabila kosong dapat diisikan kembali. Kartu ini dapat pula disebut kartu pembayaran prabayar.
  5. BCA by PHONE, adalah produk perbankan elektronik yang disediakan membantu untuk dapat menerima layanan informasi perbankan dan melakukan transaksi finansial non tunai melalui pesawat telepon.
  6. KLICK BCA, suatu layanan yang diberikan oleh Bank melalui komputer dan jaringan internet.
  7. m-BCA, layanan bank melalui ponsel untuk memudahkan pelanggan untuk bertransaksi.
  8. SMS BCA, suatu layanan yang diberikan bank kepada nasabah melalui SMS.
4. KREDIT
Kredit ini adalah sebuah produk yang dimiliki oleh BCA untuk meminjamkan dananya kepada nasabah bank, kemudian dibayar secara berangsur. Jenis-jenis produk ini diantaranya adalah :
  1. KPR BCA, merupakan kepanjangan dari Kredit Pemilikian Rumah. KPR BCA adalah pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabah bank untuk membeli rumah, baik baru maupun bekas, untuk ditinggali.
  2. KPR BCAXTRA, merupakan kepanjangan dari Kredit Pemilikan Rumah Extra. KPR BCAXTRA hamper sama dengan KPR BCA, akan tetapi ini memiliki kelebihan kemudahan daripada KPR BCA, yaitu jumlah angsuran tiap bualan ditentukan oleh kita berdasarkan kesepakatan.
  3. REFINANCING, merupakan KPR BCA dengan jaminan tanah.
  4. KPA BCA, merupakan kepanjangan dari Kredit Pemilikan Apartemen. KPA BCA adalah pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabah bank untuk membeli apartemen untuk ditinggali.
  5. KKB BCA, merupakan kepanjangan dari Kredit Kendaraan Bermotor. KKB BCA adalah pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabah bank untuk membeli kendaraan bermotor untuk digunakan
5. BANCASSURANCE
Bancassurance adalah beragam produk yang berhubungan dengan asuransi, kemudian dipasarkan dan didistribusikan oleh bank. Dalam hal ini BCA memilih PT. AIG life sebagai partner karena baerbagai alas an. Produk-produk bancassurance yang ditawarkan adalah :
  1. Provisa, suatu bentuk asuransi jiwa yang difocuskan pada penanggung
  2. Pro Ayah, suatu bentuk asuransi jiwa yang difocuskan pada seorang ayah, baik karena penyakit maupun meninggal
  3. Pro Bunda, suatu bentuk asuransi jiwa yang difocuskan pada seorang ibu, baik karena penyakit maupun meninggal
  4. Pro Ananda, suatu bentuk asuransi jiwa yang difocuskan pada seorang anak, baik karena penyakit maupun meninggal
  5. Medisave Plus dan Medisave Yunior Plus, merupakan bentuk asuransi jiwa yang difokoskan pada penyakit yang diderita pada suatu keluarga, tidak terfokus pada meninggal.
6. BCA REMITTEN
Merupakan suatu layanan yang ditawarkan BCA kepada nasabah dalam bentuk pengiriman uang, baik ke dalam maupun keluar negeri.

7. INKASO
Suatu layanan yang ditawarkan BCA kepada nasabah untuk menagihkan warkat kepada bank terkait dalam berbagai bentuk mata uang manapun. Warkat yang dapat ditagih diantaranya adalah cek pribadi, cek perusahaan, bank draft.

8. SAFE DEPOSIT BOX
Suatu layanan yang ditawarkan BCA kepada nasabah untuk menyimpan barang-barang berharga tertentu yang dimilikinya.

sumber : http://azmifasaarea.blogspot.com/2008/12/produk-bca.html

Rabu, 23 April 2014

Perkembangan perbankan di Indonesia dari tahun 1990 sampai sekarang

Tugas softkill Terapan komputer perbankan#

Perkembangan Perbankan di Indonesia Setelah Indonesia merdeka pada bulan Agustus1945, sebagian besar bank di Indonesia adalah berasal dari lembaga keuangan Belanda yang telah beroperasi antara dua hingga tiga dekade diIndonesia. Lembaga-lembaga tersebut digunakan untuk mengeksploitasi Indonesia bagi keuntungan Belanda VOC (Verenigde Oost-IndischeCompagnie). Bank-bank Indonesia sendiri barumulai di dirikan pada tahun 50-an dengan adanya ketentuan pemerintah pada saat itu, untuk menasionalisasikan dan menyita ratusan parusahaan maupun lembaga keuangan milik Belanda atau negara-negara sekutu.

Saat itu bank-bank swasta dan bank-bank joint venture mulai bermunculan.Pada waktu itu bank-bank swasta utama mendapat fasilitaskhusus dari pemerintah sebagai ganti pembiayaan atas merekapada berbagai proyek di sektor ekonomi.

Jatuhnya Industri Perbankan Indonesia Pada tahun 1998, ekonomi Indonesia jatuh dimana tidak seorangpun yang dapat menyelamatkan. Minimnya likuiditas dan hilangnya kepercayaan masyarakat padasektor perbankan menghasilkan saldo negatif (negativebalance) pada clearingaccount bank-bank tersebut dengan Bank Indonesia.Kepailitan sektor keuangan di Indonesia terlihat dengan adanya liquidasi terhadap 16 bank swasta oleh Bank Indonesia pada tahun 1998. Masyarakat banyak yang menarik uang dari tabungannya dan membuat masalah likuiditas pada bank-bank tersebut. Untuk mengantisi pasikondisi tersebut, pemerintah memberikan Bantuan Likuiditas kepada bank-bank yang mengalami masalah dan Program Garansi kepada deposito masyarakat.

Bangkitnya Perbankan Indonesia Perkembangan industri perbankan Indonesia setelah krisis ekonomi tidak dapat dipisahkan dengan Badan Penyehatan Perbankan nasional (BPPN). Lembaga ini didirikan pada tahun 1998 untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat pada industri ini, merestrukturisasi, menjualaset dan memulihkan kembali dana bantuan pemerintahyang telah disuntikkan untuk mencegah keterpurukanindustri perbankan serta menutup defisit anggaran negaradan mempersiapkan transisi industri perbankan sebelum BPPN dibubarkan. BPPN telah berhasil mendivestasikan ataupun memprivatisasikan semua bank-bank pemerintah besar yang selama ini dikenal sebagai fondasi industriperbankan Indonesia.

-          Perkembangan Perbankan di Indonesia Dalam dunia Perbankan di Indonesia dalam kurun waktu belakangan ini mengalami berbagai macam perubahan. Dalam pembahasan ini Kita bahas 4 macam periode yang pernah terjadi di Indonesia :
1. Dari tahun 1988-1996 
2. Dari tahun 1997-1998 
3. Dari tahun 1999-2002 
4. sampai sekarang.

1. Periode 1988 – 1996 Dikeluarkannya paket deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto88), antara lain berupa relaksasi ketentuan permodalan untuk pendirian bank baru telah menyebabkan munculnya sejumlah bank umum berskala kecil dan menengah. Padaakhirnya, jumlah bank umum di Indonesia membengkak dari 111 bank pada Oktober 1988 menjadi 240 bank padatahun 19941995, sementara jumlah Bank PerkreditanRakyat (BPR) meningkat drastis dari 8.041 pada tahun1988 menjadi 9.310 BPR pada tahun 1996

2. Periode 1997 – 1998 Pertumbuhan pesat yang terjadi pada periode 1988 – 1996 berbalik arah ketika memasuki periode 1997 – 1998 karenaterbentur pada krisis keuangan dan perbankan. BankIndonesia, Pemerintah, dan juga lembagalembagainternasional berupaya keras menanggulangi krisis tersebut, antara lain dengan melaksanakan rekapitalisasi perbankan yang menelan dana lebih dari Rp 400 triliunterhadap 27 bank dan melakukan pengambilalihan kepemilikan terhadap 7 bank lainnya.
Secara spesifik langkahlangkah yang dilakukan untuk menanggulangi krisis keuangan dan perbankan tersebut adalah:  Penyediaan likuiditas kepada perbankan yang dikenal dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Mengidentifikasi dan merekapitalisasi bank‐bank yang masih memiliki potensi untuk melanjutkan kegiatan usahanya dan bank‐bank yang memiliki dampak yang signifikan terhadap kebijakannya  Menutup bankbank yang bermasalah dan melakukan konsolidasi perbankan dengan melakukan marger  Mendirikan lembaga khusus untuk menangani masalah yang ada di industri perbankan seperti Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)  Memperkuat kewenangan Bank Indonesia dalam pengawasan perbankan melalui penetapan UndangUndang No. 23/1999 tentang Bank Indonesia yang menjamin independensi Bank Indonesia dalam penetapan kebijakan.

3. Periode 1999 – 2002 Krisis perbankan yang demikian parah pada kurun waktu 1997 –1998 memaksa pemerintah dan Bank Indonesia untuk melakukanpembenahan di sektor perbankan dalam rangka melakukan stabilisasi sistem keuangan dan mencegah terulangnya krisis. Langkah pentingyang dilakukan sehubungan dengan itu adalah:  Memperkuat kerangka pengaturan dengan menyusun rencana implementasi yang jelas untuk memenuhi 25 Basel Core Principles for Effective Banking Supervision yang menjadi standard internasional bagi pengawasan bank  Meningkatkan infrastruktur sistem pembayaran dengan mengembangkan Real Time Gross Settlements (RTGS) Menerapkan bank guarantee scheme untuk melindungi simpanan masyarakat di bank  Merekstrukturisasi kredit macet, baik yang dilakukan oleh BPPN, Prakarsa Jakarta maupun Indonesian Debt Restrukturing Agency (INDRA) Melaksanakan program privatisasi dan divestasi untuk bank-bank BUMN dan bankbank yang direkap  Meningkatkan persyaratan modal bagi pendirian bank baru.

4. Periode 2002 – Sekarang Berbagai perkembangan positif pada sektor perbankan sejak dilaksanakannya program stabilisasi antara laintampak pada pemberian kredit yang mulai meningkat padainovasi produk yang mulai berjalan, seperti pengembanganproduk derivatif (antara laincredit linked notes), sertakerjasama produk dengan lembaga lain (reksadana danbancassurance). 


sumber : http://bobyhermawan.blogspot.com/2012/03/perkembangan-perbankan-di-indonesia.html

Kamis, 16 Januari 2014

APLIKASI SIKLUS KEUANGAN

1. Definisi dan ruang lingkup pada siklus keuangan
                 Definisi siklus keuangan ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
RUANG LINGKUP PADA SIKLUS KEUANGAN
 1.   aplikasi siklus pengeluaran
Pada siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat aplikasi :
a.  Aplikasi pembelian.
b. Aplikasi penerimaan.
c.  Aplikasi surat bukti.
d. Aplikasi disbursemen kas.

2.   Aplikasi Siklus Produksi dan Keuangan.
Aplikasi siklus produksi
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
a.  Perancangan Produk
b.  Perencanaan dan Penjadwalan
c.  Operasi Produksi
d.  Akuntansi Biaya
     Aplikasi siklus keuangan
Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
a.  sistem pemilikan.
b.  sistem catatan jurnal.
c.  sistem pelaporan keuangan.

3.   Pengembangan Sistem
      Siklus hidup pengembangan sistem
     Komponen pengembangan sistem meliputi :
a. Perencanaan system
b.Analisis sistem
Pemeriksaan terhadap sistem infromasi yang ada dan lingkungannya untuk mengidentifikasi perbaikan.
a. Perancangan system
b. Menterjemahkan rekomendasi yang dibuat dalam analisis sistem menjadi satu bentuk yang dapat dilaksanakan.
c. Pelaksanaan system
d. Pengoperasian sistem

4.  Standar Dokumentasi
    Dokumentasi Organisasi
    a.       Bagan organisasi
    b.      Bagan perkiraan
    c.       Anggaran belanja departemen
    Dokumentasi Individual
    a.      Deskripsi pekerjaan

    b.      Pedoman prosedur
    c.       Standar prestasi
    d.      Instruksi pengoperasian computer
    Dokumentasi Pemrosesan
    a.       Bagan aliran
    b.      Contoh bentuk
    c.       Contoh laporan
   Teknologi dan Praktek Pengembangan Sistem
  Analisa Sistem Terstruktur dan Rancangan
 Teknik analisis terstruktur lebih mengandalkan pada penggunaan diagram aliran data daripada bagan      aliran.  Teknik perencanaan terstruktur mengembangkan program komputer sebagai hirarki modul atas  bawah.
Alat CASE -CASE adalah alat keahlian teknik perangkat lunak yang dibantu dengan komputer, yang mengotomatisasi banyak proses yang diperlukan selama pengembangan sistem


5.  Perencanaan dan pengorganisasian
            Proyek sistem
            Para akuntan perlu mengetahui tentang proses ini karena dua alasan :

    Mereka berpartisipasi dalam tim proyek yang mendesain sistem akuntansi. § Para auditor memeriksa dan memberikan saran bagi sistem baru sebelum sistem itu dilaksanakan.

         Suatu sistem dikatakan sukses apabila dapat mencapai empat tujuan berikut :
a.       Menghasilkan informasi yang benar dan tepat waktu, dengan cara memiliki kontrol internal yangmemadai dan memilih metode pemrosesan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
b.       Selesai dalam jangka waktu yang masuk akal bagi pengembang. Hal ini dapat dicapai dengan : menentukan ruang lingkup sistem secara tepat dan menggunakan teknik manajemen proyek.
c.       Harus memenuhi kebutuhan organisasi akan informasi.

2. BATASAN
Batasan Aplikasi siklus keuangan
Aplikasi siklus keuangan merupakan Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Siklus laporan keuangan ini menunjukkan pada kesatuan eksternal dengan meringkas data akuntansi dan menunjukkannya dalam rekening keuangan.
Organisasi mengikut sertakan tiga bentuk transaksi capital:pinjaman bank,pengeluaran obligasi, dan pengeluaran saham kapital.
Catatan akuntansi secara manual untuk capital eguiti adalah:buku besar wesel bayar, buku besar pemilik surat obliigasi(pemegang obligasi), dan buku besar pemilik saham.
Entry jurnal dan transaksi pelaporan keuangan

Banyak bisnis mencatat transaksi pada buku besar umum dengan menggunakan dua jenis catatan, yaitu:

 Rekapitulasi transaksi volume tinggi:bisnis yang memiliki banyak waktu setiap harinya   

1.       mencakup penjualan, pembelian, dan transaksi pabrik.
 Rekapitulasi transaksi volume rendah:meliputi transaksi yang ada untuk mencatat perubahan pada capital untuk harta dan utang, untuk menentukan pemilikan yang nilainya turun, dan untuk membayar pajak.


Pemrosesan pelaporan keuangan dan entry jurnal

Catatan jurnal dan laporan keuanagn meliputi laporan control, daftar statemen keuangan, dan laporan kinerja. kontrol aplikasi merupakan control yang ditempatkan pada system oleh tim desain selama proses.
Control itu mencegah atau mendeteksi kesalahan ketika pemrosesan transaksi.
 
Prosedur dalam Aplikasi siklus keuangan

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Siklus hidup produk manajemen (atau PLCM) adalah suksesi strategi yang digunakan oleh manajemen bisnis sebagai produk berjalan melalui siklus hidup-nya. Kondisi di mana suatu produk dijual (iklan, saturasi) perubahan dari waktu ke waktu dan harus dikelola sebagai bergerak melalui tahap suksesi nya.

       3. KOMPONEN 
1. sistem pemilikan.

2. sistem catatan jurnal.

3. Sistem pelaporan keuangan.

 4. DIAGRAM DFD
komponen DFD (Data Flow Diagram):

DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangn sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya.. Dalam pembuatan Sistem Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6.
User / Terminator, Kesatuan diluar sistem (external entity) yang memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain.
Process, Aktivitas yang mengolah input menjadi output.
Data Flow, Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara proses & data store).
Data Store, Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.

Pada pembuatannya, DFD terdiri Level 0 atau Level Konteks (Konteks Diagram) dan Level ke-n. Selama DFD bisa dijelaskan lebih detail, maka semakin banyak level yang dibuat. Jadi, DFD level 0 atau Level Konteks terdiri dari 1 proses, sejumlah terminator dan data flow input/output, tanpa Data Store. Jumlah terminator dan data flow dari atau ke terminator di semua level DFD sama. Semua proses memiliki data flow input maupun output. DataStore terletak di semua level DFD, kecual DFD Leel 0.


  


APLIKASI SIKLUS PRODUKSI

   1. Definisi dan ruang lingkup pada siklus produksi
      definisi siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
          Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
          Bauran produk
          Penetapan harga produk
          Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)   
          Manajemen Biaya
          Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
1.       Perancangan Produk
2.       Perencanaan dan Penjadwalan
3.       Operasi Produksi
4.       Akuntansi Biaya

RUANG LINGKUP PADA SIKLUS PRODUKSI

1.   Aplikasi siklus pengeluaran
Pada siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat aplikasi :
a.Aplikasi pembelian.
b.Aplikasi penerimaan.
c.Aplikasi surat bukti.
d.Aplikasi disbursemen kas.

2.   Aplikasi Siklus Produksi dan Keuangan.
Aplikasi siklus produksi
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
a.Perancangan Produk
b.Perencanaan dan Penjadwalan
c.Operasi Produksi
d.Akuntansi Biaya
 Aplikasi siklus keuangan
Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
a. sistem pemilikan.
b. sistem catatan jurnal.
c. sistem pelaporan keuangan.

3.   Pengembangan Sistem
 Siklus hidup pengembangan sistem
Komponen pengembangan sistem meliputi :
a. Perencanaan system
b. Analisis sistem
Pemeriksaan terhadap sistem infromasi yang ada dan lingkungannya untuk mengidentifikasi perbaikan.
a. Perancangan system
b. Menterjemahkan rekomendasi yang dibuat dalam analisis sistem menjadi satu bentuk yang dapat dilaksanakan.
c. Pelaksanaan system
d. Pengoperasian sistem

4.  Standar Dokumentasi
 Dokumentasi Organisasi
a. Bagan organisasi
b.Bagan perkiraan
c. Anggaran belanja departemen
Dokumentasi Individual
a.  Deskripsi pekerjaan
b.  Pedoman prosedur
c. Standar prestasi
d. Instruksi pengoperasian computer
Dokumentasi Pemrosesan
a. Bagan aliran
b.Contoh bentuk
c.Contoh laporan
Teknologi dan Praktek Pengembangan Sistem
Analisa Sistem Terstruktur dan Rancangan
Teknik analisis terstruktur lebih mengandalkan pada penggunaan diagram aliran data daripadabagan aliran.  Teknik perencanaan terstruktur mengembangkan program komputer sebagai hirarki modul atas bawah.
      Alat CASE -CASE adalah alat keahlian teknik perangkat lunak yang dibantu dengan komputer, yang mengotomatisasi banyak proses yang diperlukan selama pengembangan sistem

5.  Perencanaan dan pengorganisasian
     Proyek sistem
     Para akuntan perlu mengetahui tentang proses ini karena dua alasan :
Mereka berpartisipasi dalam tim proyek yang mendesain sistem akuntansi. § Para auditor memeriksa dan memberikan saran bagi sistem baru sebelum sistem itu dilaksanakan.
Suatu sistem dikatakan sukses apabila dapat mencapai empat tujuan berikut :
a. Menghasilkan informasi yang benar dan tepat waktu, dengan cara memiliki kontrol internal yangmemadai dan memilih metode pemrosesan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
b. Selesai dalam jangka waktu yang masuk akal bagi pengembang. Hal ini dapat dicapai dengan : menentukan ruang lingkup sistem secara tepat dan menggunakan teknik manajemen proyek.
c. Harus memenuhi kebutuhan organisasi akan informasi.

2. BATASAN
Pengendalian persediaan dapat dicapai melalui catatan-catatan dan laporan-laporan persediaan yang menyajikan informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan,tingkat minimal dan maksimal persediaan. Titik order ulang dan prosedur-prosedurnya harus ditetapkan. Titik order ulang adalah tingkat persediaan dimana harus dilakukan order tambahan untuk menghindari kurangnya persediaan. Penentuan titik order ulangmensyaratkan dilakukan analisis permintaan produk, biaya setup pengorderan atau produksi,lead time pasokan atau produksi, biaya penanganan persediaan, dan biaya-biaya yang berkaitan dengan kondisi tidak adanya persediaan seperti kerugian penjualan atau penggunaan fasilitas-fasilitas produksi secara tidak efisien. Karena tujuan pengendalian persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan, keputusan penting yang harus di buat adalah besarnya kuantitas ekonomis setiap order pembelian yang disebut economicorder quantity (EOQ). Kuantitas order ulang harus sama dengan carrying cost dan totalordering cost.
Produksi Just In Time (JIT)
Produksi just in time (JIT) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan system produksidimana barang-barang hanya diproduksi hanya sesuai dengan kebutuhan operasi mendatang.System JIT berbeda dengan system produksi konvensional dimana persediaan barang dalam proses, bahan baku, dan produk jadi diminimalkan atau bahkan dieliminasisecara total.Persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan produk  jadi ditunjukkan dengan kotak-kotak terputus-putus. Persediaan digunakan sebagai cadangan untuk operasi-operasi yang berbeda. Persediaan dieliminasi dengan menganalisis operasi secara seksama untuk membuat tingkat produksi konstan yang menyeimbangkan masukan dan keluaran untuk setiap setiap tahap produksi. Produksi JIT juga menekankan perlunya pengendalian kualitas. Karena persediaan diminimalkan, produksi yang cacat haruss segeradikoreksi agar alur produksi alur produksi yang konstantetap terjaga. Para pemasok menjamin pengiriman barang tanpa cacat secara tepat waktu sehingga dapat segera dimasukkan dalam produksi, tidak harus ditempatkan terlebih didalam persediaan bahan baku.Manfaat keuangan dari produksi JIT secara umum berasal dari pengurangan tingkat persediaan secara keseluruhan. Ini mengurangi total investasi perusahaan dalam persediaan.Biaya-biaya penyimpanan dan penanganan persediaan, keuangan, ruang penyimpanan dan beban keuangan terhadap total biaya persediaan turun, mungkin sangad mencolok. Manfaatlain dalam meliputi biaya tenaga kerja yang turun karena rancang ulang alur produksi yangkonstan, diskon kuantitas dari pemasok yang sebaliknya menerima kontrak jangka panjangdari perusahaan, dan peningkatan.

3. KOMPONEN 
Perancangan produk merupakan tahap awal dari sistem produksi yang bertujuan untuk merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen dalam hal kualitas, lama pengerjaan, dan biaya produksi yang rendah.

Sistem Akuntansi Biaya
Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya yang bertujuan yaitu :
1.        Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dalam produksi.
2.        Menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat digunakan sebagai dsar penentuan harga (pricing) dan kepututusan tentang komposisi produk (product mix).
3.        Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan.
Jenis sistem akuntansi biaya yang umum  digunakan oleh sebuah perusahaan adalah sistem penentuan harga pokok pesanan (job order costing) dan sistem peneentuan harga pokok proses (process costing) dan laporan yang dihasilkan sistem akuntansi biaya umumnya berupa :
1.        Laporan kontrol (control report).
2.        Laporan harga pokok produksi (production cost report)
  Catatan akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya adalah :
1.        Jika perusahaan mengolah data biaya secara manual (noncomputerized record) :
a.       Perusahaan jasa dan manufaktur menggunakan sebuah kartu harga pokok produksi (production cost ledger) yang berfungsi sebagai kartu pembantu untuk rekening persediaan produk dalam proses.
b.      Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok pesanan, catatan ini dibuat satu halaman untuk setiap pesanan.
c.       Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok proses, catatan ini dibuat dalam satu halaman untuk setiap pusat biaya. Untuk mencatat informasi dalam catatan ini, digunakan arsip order produksi.



      2. Jika perusahaan mengolah data biaya dengan menggunakan komputer :
      a. File induk (master file) dan file transaksi (transaction file).

      Prosedur Pengolahan Transaksi
      Pengolahan transaksi biaya dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan komputer dan prosedure pengolahan transaksi dalam bentuk narasi dan bagan alir (flowchart).
      Prosedure/Sistem Akuntansi Biaya (manual) dimulai dari Bagian Gudang ke Departemen Pengawasan Produksi ke Bagian Pabrik ke Bagian Akuntansi Biaya.
      A. Siklus Keuangan
      Siklus Keuangan adalah Sistem akuntansi yang mencatat dua dua kegiatan ekonomi  yaitu :
      a.  Bisnis menaikkan modal dari para pemilik dan kreditor.
      b. Bisnis menggunakan modal untuk memperoleh aset produksi yang dipakai untuk memperoleh pendapatan.

      Siklus keuangan melaporkan sumber kapital pada manajer berkenaan dengan hasil operasinya. Sistem laporan keuangan ini menunjukkan pada kesatuan eksternal dengan meringkas data akuntansi dan menunjukkannya dalam rekening keuangan. Terkadang meliputi sistem akuntansi tanggung jawab yang menunjukkan biaya aktual dan dianggarkan pada manajer individu. Catatan jurnal dan aplikasi laporan keuangan terkadang merupakan komponen sistem buku besar umum. Contoh siklus keuangan dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
kualitas produksi dan pengurangan biaya limbah dan barang rusak yang berkaitan.

4. DIAGRAM DFD

APLIKASI SIKLUS PENGELUARAN

1. Definisi dan ruang lingkup pada siklus pengeluaran
definisi siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa

 RUANG LINGKUP PADA SIKLUS PENGELUARAN 

 R
uang Lingkup Batasan Data Flow Diagram (DFD) :
Data Flow Diagram (DFD) :
Data flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain sebagainya).
Simbol-sombol yang digunakan di DFD mewakili maksud tertentu, yaitu :
1. External entity (kesatuan Luar) atau boundary (batas sistem).
Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.
2. Data flow (arus data).
Arus data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan, dan kesatuan luar.
3. Process (proses).
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
4. Data store (simpanan data).
Merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual dan lain sebagainya.

2. BATASAN

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.

 3. KOMPONEN 

a)   Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):
-           Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
-          MRP (material requirement planning)
Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
-          JIT (just in time)
Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.


Karakteristik proses bisnis

Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
1.     Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
2.     Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3.     Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
4.     Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
5.     Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
6.     Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.


4. DIAGRAM DFD



TUGAS KE 5 APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN

1. Definisi dan ruang lingkup pada siklus pendapatan
Definisi  siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
          Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :
1        Entri pesanan penjualan
2        Pengiriman
3        Penagihan dan Piutang Usaha4        Penagihan Kas Siklus Pendapatan:
·         Entri Pesanan Penjualan
Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap :
1. Mengambil pesanan dari pelangga
2. Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
3. Memeriksa ketersediaan persediaan
·         PengirimanAktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap:
1.       Mengambil dan mengepak pesanan
2.       Mengirim pesanan tersebut
·         Penagihan dan Piutang UsahaAktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan:
1.       Penagihan ke para pelanggan
2.       Memelihara data piutang usaha
·         Penagihan KasLangkah keempat (terakhir) dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas, melibatkan:
1.       Menangani kiriman uang pelanggan
2.       Menyimpannya ke bankBatasan siklus pendapatan

 RUANG LINGKUP PADA SIKLUS PENDAPATAN 
a.   Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak pada Bagian Akuntansi/Pembukuan meliputi pencatatan dan pengolahan data atas transaksi keuangan yang meliputi penjurnalan, posting hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan (General Ledger System). 
b.   Ruang lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan terdiri dari mutasi penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap. c.   Ruang Lingkup implementasi Billing System yang telah terkomputerisasi terdiri dari beberapa sub-sistem antara lain sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem administrasi rekening, sub-sistem pelayanan pelanggan (customer service) dan sub-sistem penagihan dan penerimaan kas.         

2. BATASAN
-Prosedur pengajuan
-Prosedur penerimaan 
-Prosedur pengajuan/permintaan
-Prosedur pengeluaran 
-Prosedur pencatatan 
-Prosedur pembuatan
  
 3. KOMPONEN 
Masukan -> Dokumen-dokumen sumber, seperti order pelanggan, slip-slip penjualan, faktur, order pembelian dan kartu jam kerja karyawan, merupakan bukti fisik masukan ke dalam sistem pemrosesan transaksi. Tujuannya adalah : Menangkap data  Mernbantu proses pengkomunikasian data dan pengotorisasian operasi departemen  Menstandarkan operasi dengan menunjukkan dari apa yang membutuhkan pencatatan dan tindakan apa yang harus di ambil.  Menyediakan berkas permanen untuk analisis masa datang, jika dokumen dipelihara.Pengawasan masukan seperti di sebutkan oleh Auditing Standards Executive Committee: Pengawasan masukan direncanakan untuk memberikan jaminan yang cukup bahwa data yang diterima untuk di proses oleh pemrosesan Data Elekhonik sudah diotorisasi, diubah kebentuk yang dapat di baca oleh mesin dan diidentifikasi, dan data itu tidak ada yang hilang, berkurang, bertambah, diduplikasi, atau diubah tanpa izin. Pengawasan masukan termasuk pengawasan-pengawasan yang berhubungan dengan penolakan, koreksi dan memasukkan kembali data yang sudah dikoreksi.        Pemrosesan Pemrosesan meliputi penggunaan jurnal dan register untuk menyediakan catatan masukan yang permanen dan kronologis. Ayat ini dibuat baik dengan tangan dalam sistem manual  sederhana (penjumlahan) atau melalui pemasukan data oleh operator dengan menggunakan terminal dalam sistem yang terkomputerisasi. Sistem pemrosesan transaksi pada perusahaan  menggunakan sistem komputerisasi, di mana setiap transaksi akan diolah ke dalam laporan keuangan melalui software komputer.        Dalam sistem informasi akuntansi, data transaksi yang masuk ke dalam komputer dapat dikelola dengan dua pendekatan yang berbeda : 
a. Pendekatan Tradisional Dengan pendekatan ini, fungsi pemrosesan data dilakukan secara terpisah untuk setiap aplikasi. OIeh karena itu, file-file yang diselenggarakan juga terpisah dan tidak berhubungan satu dengan yang lainnya.

b. Pendekatan Data base Dengan pendekatan ini, sernua file berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga setiap aplikasi dapat mengakses data dari file manapun yang di butuhkan. Dengan demikian, duplikasi data yang sering terjadi dalam pendekatan tradisional, karena data yang sama dimasukkan oleh beberapa aplikasi dapat diatasi dan hubungan dan data pun dapat ditingkatkan.        Penyimpanan Buku besar dan berkas-berkas menyediakan penyirnpanan data baik dalam sistem manual maupun terkomputerisasi, Seluruh transaksiakuntansi harus direfleksikan dalam buku besar. Ayat debit-kredit adalah masukan bagi setiap transaksi. Buku besar umum yang dihasilkan berbentuk gabungan, pita magnetik di simpan dalam komputer. Data yang tersimpan di suatu file dapat diolah dengan dua cara yaitu :
a. Pengolahan tumpuk (Batch processing), yaitu cara memproses data di mana dokumen-dokumen bukti transaksi yang terjadi di tumpukkan sampai saat atau jumlah tertentu, untuk kemudian diproses bersama-sama pada akhir kerja.

b.Pengolahan online (Online processing) yaitu cara memproses data di mana transaksi yang terjadi langsung di masukkan ke komputer untuk diproses, File yang di gunakan untuk menyimpan satu kesatuan data yang sejenis. File yang di gunakan dalam pengolahan data menjadi informasi terdiri dari berbagai jenis. Jenis -jenis file tersebut adalah :    File Induk (Master File)     File Transaksi (Transation File)     File Laporan (Report File)     File Historis (History File)     File Cadangan (Backup File)

c. Keluaran Terdapat beragam variasi keluaran dari sistem pemrosesan transaksi. Setiap dokumen yang di hasilkan dari sistem adalah keluaran. Dokumen keluaran dari departemen accounting adalah laporan keuangan. Laporan keuangan mengikhtisarkan hasil-hasil pemrosesan transaksi dan menyajikan hasil-hasil tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip pelaporan keuangan dan berdasarkan ketentuan dari manajemen perusahaan


4. Diagram DFD :